Jumat, 18 November 2011

tipe-tipe kepemimpinan


Tipe - tipe kepemimpinan

Kepemimpinan adalah suatu sikap bijak untuk memimpin sesuatu dimana kekuasaan untuk mempengaruhi seseorang, baik dalam mengerjakan sesuatu atau tidak mengerjakan sesuatu, bawahan dipimpin dari bukan dengan jalan menyuruh atau mondorong dari belakang..seseorang diartikan sama antara pemimpin dan kepemimpinan, padahal macam pengertian tersebut berbeda. Pemimpin adalah orang yang tugasnya memimpin, sedang kepemimpinan adalah bakat dan atau sifat yang harus dimiliki seorang pemimpin.
Setiap orang mempunyai pengaruh atas pihak lain, dengan latihan dan peningkatan pengetahuan oleh pihak maka pengaruh tersebut akan bertambah dan berkembang. Kepemimpinan membutuhkan penggunaan kemampuan secara aktif untuk mempengaruhi pihak lain dan dalam wujudkan tujuan organisasi yang telah ditetapkan lebih dahulu. Dewasa ini kebanyakan para ahli beranggapan bahwa setiap orang dapat mengembangkan bakat kepemimpinannya dalam tingkat tertentu. (sumber by http://library.usu.ac.id/download/fe/manajemen-friska.pdf)

Kepemimpinan memiliki 4 tipe ,yaitu :

Tipe Otokratik
pemimpin yang tergolong otokratik dipandang sebagai karakteritik yang negatif.Dilihat dari persepsinya seorang pemimpin yang otokratik adalah seseorang yang sangat egois. Seorang pemimpin yang otoriter akan menujukan sikap yang menonjolkan “keakuannya”, antara lain dalam bentuk :
  1. Kecenderungan memperlakukan para bawahannya sama dengan alat-alat lain dalam organisasi, seperti mesin, dan dengan demikian kurang menghargai harkat dan martabat mereka.
  2. Pengutamaan orientasi terhadap pelaksanaan dan penyelesaian tugas tanpa mengkaitkan pelaksanaan tugas itu dengan kepentingan dan kebutuhan para bawahannya.
  3. Pengabaian peranan para bawahan dalam proses pengambilan keputusan.
 Gaya kepemimpinan yang dipergunakan pemimpin yang otokratik antara lain:
  1. Menuntut ketaatan penuh dari para bawahannya.
  2. Dalam menegakkan disiplin menunjukkan keakuannya.
  3. Bernada keras dalam pemberian perintah atau instruksi.
  4. Menggunakan pendekatan punitif dalamhal terhadinya penyimpangan oleh bawahan.
Tipe Paternalistik
Tipe pemimpin paternalistik hanya terdapat di lingkungan masyarakat yang bersifat tradisional, umumnya dimasyarakat agraris. Salah satu ciri utama masyarakat tradisional ialah rasa hormat yang tinggi yang ditujukan oleh para anggiota masyarakat kepada orang tua atau seseorang yang dituakan. Pemimpin seperti ini kebapakan, sebagai tauladan atau panutan masyarakat. Biasanya tokoh-tokoh adat, para ulama dan guru. Pemimpin ini sangat mengembangkan sikap kebersamaan.contoh sikap seperti ini merupakan sikap kekeluargaan atau orang yang saling menhormati kerhadap yang lebih tua.tipe ini baik untuk di teladani.

Tipe Kharismatik
Tipe ini menjelaskan tentang seseorang yang mempubyai daya tarik yang tinggi. sehingga mampu memperoleh pengikut yang jumlahnya kadang-kadang sangat besar. Tegasnya seorang pemimpin yang kharismatik adalah seseorang yang dikagumi oleh banyak pengikut meskipun para pengikut tersebut tidak selalu dapat menjelaskan secara konkret mengapa orang tersebut dikagumi.

Tipe Laissez Faire
Pemimpin ini berpandangan bahwa umumnya organisasi akan berjalan lancar dengan sendirinya karena para anggota organisasi terdiri dari orang-orang yang sudah dewasa yang mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi, sasaran-sasaran apa yang ingin dicapai, tugas apa yang harus ditunaikan oleh masing-masing anggota dan pemimpin tidak terlalu sering intervensi.
(sumber by kadri-blog.blogspot.com)
Demikian tipe-tipe dari kepemimpinan ,ada tipe-tipe yang POSITIF DAN NEGATIF .masing-masing dari seorang pemimpin pasti memiliki salah satu tipe kepemimpinan tersebut.

Selasa, 25 Oktober 2011

konflik dengan kekasih (konflik antara perorangan)


PENDAHULUAN
Pada umumnya setiap manusai itu memiliki satu pasangan .telah di tetapkannya satu orang wanita di pasangkan dengan satu orang pria.suatu hubungan dapat terjalin jika adanya perasaan suka dan sayang pada lawan jenis tersebut .jika seseorang telah memiliki rasa tersebut pada pasangannya maka suatu hubungan dapat di ikat dan terjalin hubungan kekasih.dalam suatu pasangan pastinya ada masa-masa bahagia dan masa-masa sulit .itu sudah pasti relative terjadi pada setiap pasangan baik saat masih berpacaran atau sudah menjalin rumah tangga. Saat  mengalami guncangan permasalahan dalam hubungan tersebut,kebanyakan konflik antar pasangan sebenarnya hanyalah hal-hal kecil belaka. Ibarat kata, hanya kerikil yang menggelitik tapak kaki. Walau demikian,  konflik membahayakan hubungan cinta.
KONFLIK ANTARA PERORANGAN
Dalam suatu hubungan tidak pernah lepas dari namanya pertengkaran . banyak orang berkata pertengkaran dalam suatu hubungan menjadi bukti kelanggengan hubungan tersebut.perbedaan pendapat yang menyebabkan terjadi keributan .contohnya seperti saat pria mencurigai pasangannya yang sedang berkumpul dengan teman-temannya .kecurigaan itu  muncul karna adanya kecemburuan yang terkadang menjadi masalah besar jikalau pria itu langsung meluapkan kecemburuaanya langsung ,kurangnya komunikasi jika bisa memperluas permasalahan itu sendiri.semakin sering mereka bertemu maka semakin besar berkemungkinan terjadinya konflik. konflik bisa dibedakan dalam 3 kelompok besar, yakni konflik yang bersumber dari perilaku spesifik pasangan, dari norma peran, dan karena disposisi pribadi. Sumber konflik karena perilaku spesifik pasangan misalnya jorok,bersikap kasar atau bersikap semaunya dan salah satunya tidak melakukan keinginan pasangannya.contoh dari konflik norma peran adanya miss atau ketidak seimbangan antara perjanjian yang di janjikan .seperti pasangan tersebut saling berjanji untuk sama-sama tidak melakukan hal yang tidak di inginkan tetapi salah satu pasangan tersebut melakukan kebohongan dengan mengingkari janjinya sehingga hanya satu pihak saja yang melakukan, jika salah satu pasangannya mengetahui maka dapat menyebabkan permasalahan lagi.
Permasalahan yang terjadi adanya Salah satu sumber konflik karena adanya disposisi pribadi.seseorang yang memiliki sikap pribadi atau ke khasan dalam dirinya seperti sikap pemarah ,memaksakan kehendak.hal yang kira-kira tidak akan menjadi masalah dapat menjadi permasalahan .seperti memaksakan pasangannya untuk tidak melakukan hal yang tidak dy ingin kan ,pemaksaan yang berlebihan walaupun tujuannya juga tidak baik ,karna mereka juga memiliki hak untuk melakukan hal yang diinginkan.sikap over protective dan pencemburu yang berlebihan juga tidak baik .seperti dalam jejaringan social saat pasangan wanitanya mendapat wall dari teman prianya ,karna pria terlalu protective dia langsung marah besar dan cemburu yang berlebihan .
CARA AGAR MENGHINDARI DARI KONFLIK
Cara terlaik untuk menghindari permasalahan ialah dengan cara saling percaya dan saling memaafkan .jika dalam berhubungan sudah tercipta sikap saling percaya maka bisa di katakana 80% akan terhindari dari permasalahan .sikap saling memaafkan juga bias memperbaiki hubungan .tapi salah jika saat member maaf terlalu cepat ,biarkan dy berfikir terlebih dahulu dan merenungi apa kesalahannya .jangan terlarut-larut dalam kemarahan karna itu juga tidak baik .selalu berfikir positif dan jangan slalu berfikiran jelek terhadap pasangan kita .

Selasa, 04 Oktober 2011

organisasi non laba dalam negara

PENDAHULUAN

Suatu Negara pastinya tidak pernah lepas dari adanya suatu organisasi.organisasi bisa berdasarkan dari organisasi dari pemerintah maupun organisasi swasta.contohnya di dalam negeri sendiri ,banyak organisasi yang berkembang dan tersebar di setiap daerahnya .permasalahan demi permasalahan yang ada didalam Negara banyak melahirkan beragam organisasi yang di bentuk .adapula organisasi yang di bentuk oleh Negara untuk mengatasi setiap permasalahan yang ada.dari banyaknya organisasi yang terbentuk salah satunya adalah organisasi KPK atau (komisi pemberantas korupsi) . KPK adalah komisi yang dibentuk pada tahun 2003 untuk mengatasi, menanggulangi dan memberantas korupsi di Indonesia. Komisi ini didirikan berdasarkan kepada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2002 mengenai Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Saat ini KPK dipimpin bersama oleh 4 orang wakil ketuanya, yakni :
• Chandra Marta Hamzah,
• Bibit Samad Rianto,
• Mochammad Jasin, dan Hayono Umar,
setelah Perpu Plt. KPK ditolak oleh DPR. Pada 25 November, M. Busyro Muqoddas terpilih menjadi ketua KPK setelah melalui proses pemungutan suara oleh Dewan Perwakilan Rakyat. Pada tanggal 16 Desember 2003, Taufiequrachman Ruki, seorang alumni Akademi Kepolisian (Akpol) 1971, dilantik menjadi Ketua KPK. Taufiequrachman Ruki berpendapat, pemberantasan korupsi tidak hanya mengenai bagaimana menangkap dan memidanakan pelaku tindak pidana korupsi, tapi juga bagaimana mencegah tindak pidana korupsi agar tidak terulang pada masa yang akan datang melalui pendidikan antikorupsi. korupsi di Indonesia telah membudaya baik secara sistemik dan endemik. Maka Taufiequrachman berasumsi bahwa kunci utama dalam pemberantasan korupsi adalah integritas yang akan mencegah manusia dari perbuatan tercela, entah itu "corruption by needs" (korupsi karena kebutuhan), "corruption by greeds" (korupsi karena keserakahan) atau "corruption by opportunities" (korupsi karena kesempatan). Taufiequrachman juga menyampaikan bahwa pembudayaan etika dan integritas antikorupsi harus melalui proses yang tidak mudah, sehingga dibutuhkan adanya peran pemimpin sebagai teladan dengan melibatkan institusi keluarga, pemerintah, organisasi masyarakat dan organisasi bisnis.Lalu Pada tahun 2007 Taufiequrachman Ruki digantikan oleh Antasari Azhar sebagai Ketua KPK yang baru hingga sekarang.(sumber dari KOMPAS.com)
TEORI
Berbagai penanganan telah di tangani oleh KPK,contohnya sekitar pertenagahan tahun lalu gempar dengan adanya kasus korupsi yang dilakukan oleh gayus tambunan ,dan kasusunya nazzarudin .dan baru-baru ini telah terjadi kasus korupsi yang di lakukan oleh Banggar,anggota dewan perwakilan rakyat (DPR).
KPK pada dasarnya adalah suatu organisasi yang nirlaba atau tidak menuntutkan suatu keuntungan dari organisasinya. KPK juga memerlukan suatu sumber daya ,KPK bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.bukan memunggut suatu keuntungan dari apa yang mereka tangani. Sumberdaya berasal dari pihak lain, misalnya bantuan dari
masyarakat/publik atau donor dapat diterima oleh Komisi Pemberantasan Korupsi sebagai tambahan terhadap sumberdaya yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara.menurut ranting yang di bandingkan dengan negara lain,negara indonesia adalah negara ke enam yang paling banyak masyarakatnya melakukan korup .KPK sendiri pun mempunyai visi dan misi tersendiri sehingga KPK tidak di katakan sebagai organisasi laba,visinya adalah "Mewujudkan Indonesia yang Bebas Korupsi" Pemberantasan korupsi memerlukan waktu yang tidak sedikit diketahui permasalah korupsi tidak dapat di tangani secara kilat atau instan. namun diperlukan suatu penanganan yang komprehensif dan sistematis.misi dari kpk adalah "Penggerak Perubahan untuk Mewujudkan Bangsa yang Anti Korupsi"dari misi tersebut diharapkan dapat "membudayakan" anti korupsi di masyarakat, pemerintah dan swasta di Indonesia. tanpa adanya keikutsertaan komponen masyarakat, pemerintah dan swasta secara menyeluruh maka upaya untuk memberantas korupsi akan kandas ditengah jalan.Diharapkan dengan partisipasi seluruh lapisan masyarakat tersebut, dalam beberapa tahun mendatang Indonesia akan bebas dari KKN. (sumber dari http://kpkmania.blogspot.com)

PEMBAHASAN

Sejarah dari KPk (komisi pemberantas korupsi ) berawal dari orde lama pada masanya cabinet juanda Di masa Orde Lama, tercatat dua kali dibentuk badan pemberantasan korupsi. Yang pertama, dengan perangkat aturan Undang-Undang Keadaan Bahaya, lembaga ini disebut Panitia Retooling Aparatur Negara (Paran). Badan ini dipimpin oleh A.H. Nasution dan dibantu oleh dua orang anggota, yakni Profesor M. Yamin dan Roeslan Abdulgani. Kepada Paran inilah semua pejabat harus menyampaikan data mengenai pejabat tersebut dalam bentuk isian formulir yang disediakan,setelah masa juanda di ubah menjadi operasi budhi. Pada 1963, melalui Keputusan Presiden No. 275 Tahun 1963, pemerintah menunjuk lagi A.H. Nasution, yang saat itu menjabat sebagai Menteri Koordinator Pertahanan dan Keamanan/Kasab, dibantu oleh Wiryono Prodjodikusumo dengan lembaga baru yang lebih dikenal dengan Operasi Budhi. Kali ini dengan tugas yang lebih berat, yakni menyeret pelaku korupsi ke pengadilan dengan sasaran utama perusahaan-perusahaan negara serta lembaga-lembaga negara lainnya yang dianggap rawan praktek korupsi dan kolusi.setal itu berubah menjadi orde baru dimana masa awal Orde Baru melalui pidato kenegaraan pada 16 Agustus 1967, Soeharto terang-terangan mengkritik Orde Lama, yang tidak mampu memberantas korupsi dalam hubungan dengan demokrasi yang terpusat ke istana. Pidato itu seakan memberi harapan besar seiring dengan dibentuknya Tim Pemberantasan Korupsi (TPK), yang diketuai Jaksa Agung. Namun, ternyata ketidakseriusan TPK mulai dipertanyakan dan berujung pada kebijakan Soeharto untuk menunjuk Komite Empat beranggotakan tokoh-tokoh tua yang dianggap bersih dan berwibawa, seperti Prof Johannes, I.J. Kasimo, Mr Wilopo, dan A. Tjokroaminoto, dengan tugas utama membersihkan Departemen Agama, Bulog, CV Waringin, PT Mantrust, Telkom, Pertamina, dan lain-lain.setelah orde baru masa berubah menjadi era reformasi .Di era reformasi, usaha pemberantasan korupsi dimulai oleh B.J. Habibie dengan mengeluarkan UU Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme berikut pembentukan berbagai komisi atau badan baru, seperti Komisi Pengawas Kekayaan Pejabat Negara (KPKPN), KPPU, atau Lembaga Ombudsman. Presiden berikutnya, Abdurrahman Wahid, membentuk Tim Gabungan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TGPTPK) melalui Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2000. Namun, di tengah semangat menggebu-gebu untuk memberantas korupsi dari anggota tim ini, melalui suatu judicial review Mahkamah Agung, TGPTPK akhirnya dibubarkan dengan logika membenturkannya ke UU Nomor 31 Tahun 1999. Nasib serupa tapi tak sama dialami oleh KPKPN, dengan dibentuknya Komisi Pemberantasan Korupsi, tugas KPKPN melebur masuk ke dalam KPK, sehingga KPKPN sendiri hilang dan menguap. Artinya, KPK-lah lembaga pemberantasan korupsi terbaru yang masih eksis.hingga akhirnya KPK di bawah penanganan Taufiequrachman Ruki yang berlangsung selama 2003-2007 dan di teruskan oleh antasari.
Pendekatan yang dipilih untuk merumuskan Rencana Stratejik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) adalah diawali dengan merumuskan Visi dan Misi KPK yang telah dilakukan oleh kelima Anggota Pimpinan KPK dengan dibantu oleh suatu tim konsultan. Setelah itu, diikuti dengan merumuskan tujuantujuan dan sasaran yang ingin dicapai dalam waktu empat tahun maupun dalam jangka waktu pendek (satu tahun). Untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah dirumuskan tersebutselanjutnya dirancang strategi-strategi.
Dari visi dan misi KPK memiliki beberapa tujuan yang akan dicapai dengan strategi-strategi yang dikelompokkan sebagai berikut:
1. Pembangunan kelembagaan,
2. Penindakan,
3. Pencegahan, dan
4. Penggalangan keikutsertaan masyarakat .

• Pembangunan Kelembagaan
Tujuan yang ingin dicapai oleh strategi pembangunan
kelembagaan ini adalah terbentuknya suatu lembaga Komisi
Pemberantasan Korupsi yang efektif.
Strategi pembangunan kelembagaan ini dijabarkan dalam
sejumlah kegiatan yang terdiri dari:
1. Penyusunan struktur organisasi
2. Penyusunan kode etik
3. Penyusunan rencana strategis
4. Penyusunan rencana kinerja
5. Penyusunan anggaran
6. Penyusunan prosedur operasi standar
7. Penyusunan sistem manajemen sumber daya manusia
8. Rekrutmen penasihat dan pegawai serta pengembangan pegawai
9. Penyusunan sistem manajemen keuangan
10. Penyusunan teknologi informasi pendukung
11. Penyediaan peralatan dan fasilitas
12. Penyusunan mekanisme pengawasan internal


• Penindakan
Tujuan yang ingin dicapai oleh strategi penindakan ini adalah
meningkatnya penyelesaian perkara tindak pidana korupsi.
Strategi penindakan ini dijabarkan dalam sejumlah kegiatan
yang terdiri dari:
1. Pengembangan sistem dan prosedur peradilan pindana
korupsi yang ditangani langsung oleh Komisi
Pemberantasan Korupsi
2. Pelaksanaan penyelidikan, penyidikan dan penuntutan
perkara tindak pidana korupsi oleh Komisi
Pemberantasan Korupsi
3. Pengembangan mekanisme, sistem dan prosedur
supervisi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi atas
penyelesaian perkara tindak pidana korupsi yang
dilaksanakan oleh Kepolisian dan Kejaksaan
4. Identifikasi kelemahan undang-undang dan konflik
antar undang-undang yang berkaitan dengan
pemberantasan korupsi
5. Pemetaan aktivitas-aktivitas yang berindikasikan tindak
pidana korupsi

• Pencegahan
Tujuan yang ingin dicapai oleh strategi pencegahan ini adalah
terbentuknya suatu sistem pencegahan tindak pidana korupsi
yang handal.
Strategi pencegahan ini dijabarkan dalam sejumlah kegiatan
yang terdiri dari:
1. Peningkatan efektifitas sistem pelaporan kekayaan
penyelenggara negara
2. Penyusunan sistem pelaporan gratifikasi dan sosialisasi
3. Penyusunan sistem pelaporan pengaduan masyarakat
dan sosialisasi
4. Pengkajian dan penyampaian saran perbaikan atas
sistem administrasi pemerintahan dan pelayanan
masyarakat yang berindikasikan korupsi
5. Penelitian dan pengembangan teknik dan metode yang
mendukung pemberantasan korupsi


• Penggalangan Keikutsertaan Masyarakat
Tujuan yang ingin dicapai oleh strategi penggalangan
keikutsertaan masyarakat ini adalah terbentuknya suatu
keikutsertaan dan partisipasi aktif dari segenap komponen
bangsa dalam memberantas korupsi.
Strategi penggalangan keikutsertaan masyarakat ini dijabarkan
dalam sejumlah kegiatan yang terdiri dari:
1. Pengembangan hubungan kerja sama antara Komisi
Pemberantasan Korupsi dengan lembaga-lembaga
publik disertai dengan perumusan peran masing-masing
dalam upaya pemberantasan korupsi
2. Pengembangan hubungan kerja sama antara Komisi
Pemberantasan Korupsi dengan lembaga-lembaga
kemasyarakatan, sosial, keagamaan, profesi, dunia
usaha, swadaya masyarakat (LSM) dll., disertai dengan
perumusan peran masing-masing dalam upaya
pemberantasan korupsi
3. Pengembangan hubungan kerja sama antara Komisi
Pemberantasan Korupsi dengan mitra pemberantasan
korupsi di luar negeri secara bilateral maupun multi
lateral
4. Pengembangan dan pelaksanaan kampanye anti krouspi
nasional yang terintegrasi dengan diarahkan untuk
membentuk budaya anti korupsi
5. Pengembangan data base profil korupsi
6. Pengembangan dan penyediaan akses kepada publik
terhadap informasi yang berkaitan dengan korupsi
(bersumber dari KPK.go.id)

Minggu, 20 Maret 2011

dunia perkuliahan (IBD)

DUNIA PERKULIAHAN

Dunia perkuliahan adalah tingkat pembelajaran paling tinggi di bandingkan dengan tingkat pembelajaran yang lainnya .sistem pembelajarannya pun sangat berbeda pada saat kiita belajar di bangku sekolah .dari mulai dari baju yang di kenakan ,system pembelajaran ,maupun cara pergaulannya.
Secara umum duunia perkuliahan adalah dunia baru ,dunia yang memperkenalkan akan keadaan baru ,itu yang menyebabkan mengapa dunia perkuliahan di katakana sebagai gerbong menuju ke kedewasaan ,semua rutinitas di lakukan dengan sendiri ,tak ada lagi campur tangan dari orang tua .semua yang di lakukan harus memiliki keseriusan.tak sama halnya pada saat kita masih berada di bangku sekolah ,ketika kita masih dio bangku sekolah apa yang kita kerjakan masih dalam pantauan seorang guru ,apa yang kita perbuat masih dalam tangghung jawab seorang guru ,akan tetapi pada saat berkuliah apa yang kita kerjakan adalah menjadi tanggung jawab individu itu sendiri ,apa yang dia kerjakan apa yang di perbuat akan menjadi tanggung jawab dan urusan dia sendiri .
Ntah mengapa cara pergaulan dalam perkuliahan itu sangat berbeda ,jarang halnya memiliki kesolidaritasan dan memiliki rasa kebersamaan yang kuat halnya pada saat kita bersekolah ,memang apa yang di lakukan selalu bersama ,seperti kekantin ,atau pergi keluar ataupun melakukan aktivitas lainnya yang ada di kegiatan kampus.tapi apakah bisa di katakana memiliki tingkat kesolidaritasan ?tidakk ..!secara kesat mata memang salalu terlihat bersama ,terlihat memiliki keakraban yang luar biasa .tetapi belum tentu sama dengan apa yang ada di dalamnya ,cenderung bila dalam perkuliahan memiliki jika suatu kelompok memiliki kelompok yang banyak anggotanya pastinya cenderung masih ingin bersenang-senang ,memanfaatkan temannya yang rajin ataupun alasan lainnya .memang tidak semuanya cara pergaulan seperti itu ,tetapi dari fakta yeng membuktikan ,cara pergaulan pada saat perkuliahan mulai tidak memiliki tingkat kesolidaritasan yang tinggi.
Sisi positifnya ,jika kita berkuliah kita memiliki koneksi yang banyak ,memiliki kawan yang banyak yang bisa kita jadikan penghubung akan dunia luar .selain dapat mendapatkan ilmu ,di perkuliahan bisa memberikan kita channel dari teman-teman kita itu sendiri asalkan kita bisa berhubungan baik dengan lingkungan kita ,baik di antara teman sekelas maupun teman satu perkuliahan lainnya .saling berhubungan baik antara sesama mahasiswa dari yang kenal maupun tidak kenal secara tidak langsung dapat kita dapatkan melalui acara-acara di kampus itu sendiri ,seperti adanya seminar ,atau acara yang di adakan setiap fakultasnya .asalkan kita dapat berkomunikasi dan berperilaku baik kita juga akan mendapatkan hasil yang baik pula .
Kita dapat mengenal artinya cinta dalam perkuliahan .cinta memang tak asing lagi di kenal di setiap kalangan baik pada anak sekolah ,orang-orang bekerja maupun orang-orang yang berkuliah .akan tetapi dalam perkuliahan kita sudah mulai memikirkan keseriusan dalam menjalin suatu hubungan ,mulai memikirkan masa depan dan jarang yang masih main-main dengan pasangannya .itu juga yang di jadikan mengapa dunia perkuliahan sangat lain dengan dunia di bangku sekolah .

kebudayaan suku badui (IBD)

KEBUDAYAAN SUKU BADUI

Suku badui tinggal berada di beberapa kampung yang tergabung di dalam desa kanekes.desa ini terletak sekitar 50 kilometer Dari rangkas bitung,ibu kota kabupaten lebak,jawa barat.tempat tinggal orang badui ada 2 bagian yaitu : badui dalam dan badui luar.
Masyarakat badui memiliki mata pencaharian bercocok tanam,seperti padi ,terong,cabai,pisang ,petai dan jengkol.cara mereke bercocok tanam pun sangat tradisional yang masih menggunakan peralatan tradisional dan tidak menggunakan traktor.alat yang di gunakan sebagai pupk pun menggunakan pupuk hijau atau pupuk yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan pupuk kompas .mereka tidak mau mengandalkan cari tempat lain ,apapun yang di lalkukan mereka ingi semuanya berasal dari mereka sendiri.contohnya seperti padi ,padi yang mereka tanam harus berasal dari padi mereka sendri,itu sebabnya beras yang di hasilkan suku badui ini ramah lingkungan dan tidak mengandung pestisida.cara mereka memburu ikan pun sangat tradisional ,alat yang mereka gunakan seperti bubu,jala dan kail.
Masyarakat badui pada umumnya memiliki larangan yang harus dipatuhi oleh masytarakat vadui itu sendiri,contoh larangannya seperti :
• Dilarang menggunakan listrik dan alat-alat elektronik
• Saat bepergian di larang menggunakan kendaraan harus salalu berjalan kaki.
• Dilarang membendung air
• Dilarang merusak lembah dan menghancurkan gunung

Walaupun banyak memiliki larangan mereka tidak pernah repot derngan larangan-larangan yang ada ,walaupun banyak yang mengira masyarakat badui terasing tetapi mereka sebenarnya selalu berhubungan dengan masyarakat luar dengan menjual dagangannya.dengan larangan-larangan yang ada masyarakat badui menjadi sehat karna terhindar dari polusi asap kendaraan dan tanaman yang mereka tanam pun tidak mengandung pestisida.lingkungan mereka pun akan selalu di jaganya baik-baik,jadi mereka tidak mungkin merusak gunung ataupu lembah-lembah di sekitarnya .

Minggu, 13 Maret 2011

RANGKUMAN IBD

HOLISA MADAH IRMADANI
1KA31/13110327
ILMU BUDAYA DASAR.
Bab 4 .
Manusia cinta dan kasih

Menurut kamus bvahasa Indonesia karya W.J.S poerwadaminta,cinta itu adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada) atau rasa sangat kasih atau suka hatinya.sedangkan kasih adalah perasaan sayang atau cinta kepada seseorang dan menaruh belas kasihan.antara kasih dan cinta itu hamper memiliki kesamaan,sehingga kasih cinta adalah perasaan sayang (rasa) kepada seseorang dengan menaruh belas kasihan.
Walaupun kasih dan cinta memiliki kesamaan akan tetapi kasih dan cinta memiliki perbedaan.kata cinta itu lebih cenderung memendam rasa sedangkan kasih lebih di keluarnya.dengan kata lain dengan cinta yang dalam dapat menunjukan kasih yang dalam keadaan nyata.
Cinta itu sangat penting,cinta itu sebagai landasan perkawinan mempererat hubungan antara keluarga dan anak ,menyatukan antara masyarakat dan memperkokoh hubungan dengan tuhan YME .
Menurut eric fromm ,cinta itu lebih banyak memberi bukan menerima,pada saat memberi yang di berikan merupakan masiawi bukan berupa materi.cinta memiliki unsure-unsur yaitu:
• Tanggung jawab
• Penonjolan
• Perhatian
• Dan pengenalan
Menurut darlito w. sarwono ,cinta itu memiliki 3 unsur yaitu : keterikatan,keintiman dan kemesraan.
Keterikatan maksudnya : apapun di lakukan hanya untuk dia,apapun hanya untuk dia dan di prioritaskan hanya untuk dia tidak mau pergi dengan yang lain selain dia.
Keintiman maksudnya : adanya kebiasaan dan tingkah laku yang biasa di lakukan dan tidak adany7a kejarakna antara anda dan dia,seperti pengucapan bapak dan ibu .
Kemesraan maksudnya :adanya rasa ingin di belai atau membelai ,rasa ingin bertemu bila saat jauh atau sudah lama tidak bertemu adanya ucapan-ucapan yang menunjukan rasa sayang.
Munurut darlito w. sarwono tidak semua undur memiliki keterikatan yang kuat antara satu sama lain.adanya kekurangan seperti antara keintiman dan kemesraan yang kurang,seperti adanya kecemburuan yang besar dll.cinta itu di warnai dengan kemesraan yang menggejolak akan tetapi keterikatan dan keintiman yang kurang.cinta seperti itu di namakan dengan cinta yang pincang.akan tetapi jika tidak ada satupun unsure yang terbentuk itu di namakan cinta yang tidak sempurna atau bukan dinamakan cinta.selain itu ada pendapat lain tentang cinta ,
Menurut DR.abdullah nasih ulwan,dalam bukunya manajemen cinta.cinta adalah perasaan jiwa dan bergejolak cinta yang mendorong seseorang untuk mencintai kekasihnya dengan penuh gairah,cinta,lembut dan kasih sayang.cinta adalah fitrah manusia yang murni ,yang tidak dapat di pisahkan dari kehidupannya.jika seseorang ingin menikmatinya dapat di lakukan dengansuci dan taqwa sebagaimana dia menghormatinya seperti pada kitab alquran dimana di temukan fenomena cinta yang tersembunyi dalam jiwa manusia.cinta memiliki tingkatan-tingkatan tinggi ,rendah dan menengah.tingkatan cinta tersebut berdasarkan firman allah dalam surah at-taubah ayat 24 yang artinya sebagai berikut:
Katakanlah :jika bapak-bapak,anak-anak,saudara-saudara,istri-istri keluargamu dan harta kekayaan yang kamu usahakan,perniagaan yang kamu takhirkan kerugiannya dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai adalah lebih kamu cintai dari pada allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalanNya,maka tunggu lah sampai Allah mendaptangkan keputusanNya.dan Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang-orang fasik .
Cinta tingkat tinggi kepadea ALLAH ,Rasul dan berjihad di jalan Allah
Cinta tingkat menengah yaitu cinta kepada orang tua ,anak,saudara,suami/istri dan kerabat
Cinta tingkat rendah yaitu cinta yang lebih mengutamakan cinta keluarga kerabat dan harta benda.
Bagi orang islam yang bertakwa,sudah seharusnya cinta kepada allah,rasul dan berjihad kepada allah adalah cinta yang tiada duanya,itu sudah menjadi konsekwensi dari iman dan seharusnya orang islam seperti itu .orang yang sudah bisa merasakan nikmatnya iman kepada tuhan maka tidak dapat di pungkiri bahwa tuhan adalah maha kesempurnaan .
Adapun pengarug yang di timbulkan oleh cinta menengah sudah tampak jelas hasilnya .jika bukan di sebabkan perasaan kasih dan sayang oleh tuhan yang idi tanam di dalam hati pasangan suami istri maka pastinya tidak akan pernah terjadi keluarga,tidak ada keturunan,tak akan terwujud asuhan,bimbingan dan pendidikan terhadap anak.cinta tingkat rendah adalah tingkat cinta yang paling keji hina dan merusak rasa kemanusiaan.
Ada macam-macam cinta tingkat rendah:
1.cinta kepada thagut,seperti syetan atau sesuatu yang di sembah.dalam surat albaqarah,Allah berfirman : dan di antara manusia-manusia yang menyembah adapun orang-orang yang sangat beriman dan sangat mencintah tandingan-tandingan Allah;mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah .
2.Cinta kepada hawa nafsu
3.cinta yang lebih mengutamakan keluarga,istri anak perniagaan dan harta benda.


B.CINTA MENURUT AJARAN AGAMA
Dalam kehidupan sehari-hari cinta menunjukan diri dalam berbagai bentuk,kadang-kadang orang mencintai dirinya sendiri dan terkadang pula orang mencintai orang lain,berbagai cinta bisa kita dapatkan dari kitab suci alquran.
• CINTA DIRI
Cinta diri erat kaitannya dengan menjaga diri.manusia senang hidup dan mengembangkan potensi dirinya.ia mencintai segala sesuatu yang menyenangi dirinya,sebaliknya di membenci segala sesuatu yang mendatangkan keburukan untuk dirinya

• CINTA KEPADA SESAMA MANUSIA.
• CINTA SEKSUAL
• CINTA KEBAPAKAN
• CINTA KEPADA ALLAH
• CINTA KEPADA RASUL

c. KASIH SAYANG .
Kasih sayang adalah perasaan sayang,perasaan cinta dan perasaan menyukai seseorang.kasih sayang adalah awal dari percintaan ,percintaan muda mudi,bila di akhiri dengan perkawinan.
Adanya kasih sayang sangat mempengaruhi si anak dalam masyarakat,orang tua dalam memberikan kasih sayangnya ada berbagai macam:
• Orang tua yang bersifat aktif dan si anak pasif.
Orang tua memberika ilmu secara material dan moral sedangkan sang anak hanya mengiyakan saja dan mengikuti apa yang di berikan tanpa memberikan respon ,itu yang menyebabkan sang anak menjadi takut.
• Orang tua yang bersifat pasif dan si anak yang bersifat aktif
Dalam hal ini si anak memberikan dan kasih sayangnya secara berlebih-lebihan dan di lakukan secara sepihak dan orang tuanya mendiamkan saja .
• Orang tua bersifat pasif dan si anak bersifat pasif
Disini masing-masing membawa hidupnya ,tingkah lakunya sendiri-sendiri.
• Orang tua bersifat aktif dan si anak bersifat aktif
Disini anak dan orang tua sama-sama memberikan kasih sayang sebanyak-banyaknya ,sama-sama memberikan kasih sayang sepenuhnya dan saling bersifat aktif.

D. KEMESRAAN
Kata kemesraan berasal dari kata mesra yang artinya perasaan simpati yang akrab,kemer=saran adalah hubungan yang akrab baik wanita dan pria yang sedang di mabuk asrama maupun yang sudah berumah tangga .
E. PEMUJAAN .
Pemujaan adah salah satui manifestasi cinta kepada tuhanNya yang di wujudkan dalam bentuk ritual.kecintaannya kepada tuhan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari.
F.BELAS KASIHAN
Dalam surat yohanes ada 3 macam cinta.
1.cinta agape:cinta kepada manusia dan tuhan
2.cinta philia:cinta kepada bapak,ibu dan saudara
3.cinta amore: cinta antara pria dan wanita.
G.CINTA KASIH DAN EROTIS.
Cinta kasih kesaudaraan adalah cinta kasih yang sama sebanding,sedangkan cinta kasih ibu adalah cinta kasih yang lemah dan tak berdaya,walaupun dari kedua itu memiliki perbedaan yang jauh berbeda.tetapi pada hakekatnya cinya kasih tidak terbatas pada satu orang saja.

Jumat, 25 Februari 2011

pengaruh musik bagi kehidupan

Pastinya tidak asing dengan kata music .ada beberapa bagian jenis music,seperti rock,dangdut,pop,hiphop,pop electric dll.hampir dalam kehidupan sehari-hari sebagian besar manusia itu pasti suka mendengarkan music.baik di kalangan muda ataupun tua.hampir di setiap bagian yang di kunjungi orang-orang suka mendengarkan music .pada umumnya hamper 98% kalangan muda menempati posisi paling atas dalam frekuensi bagian-bagian orang yang menyukai music .menurut kalangan muda kebanyakan ,music itu sangat berpengaruh besar dalam kehidupan mereka masing-masing .terkadang music di jadikan sebagai motivasi diri ,penghiburan penghilang rasa kejenuhan atas kejadian yang mereka alami dalam kesehariannya.musik itu sangat berpengaruh besar dalam kehidupan mereka yang menggemari music.bila di perhatikan di setiap pelosok dapat terlihat mereka-mereka yang sedang mendengarkan music,pada saat mereka yang sedang naik motor,atau ada di rumah ,saat melakukan aktivitas dan berbagai kegiatan lainnya selalu di sertai dengan music ,terkadang tak disadari saat orang dalam keadaan ingin tidur dan makan pun sambil mendengarkan music .
Music itu relative memberikan manfaat besar ,seperti:
• Menghilangkan stress
• Memberikan kepuasaan diri
• Sebagai inspirasi dan motivasi
• Sebagai tempat curahan hati dan pengeksperesian diri
Music tidak hanya dapat sebagai media untuk di dengarkan saja,untuk mereka sebagai musisi yang suka mengekspresikan apa yang ada di fikirannya dapat di curahkan di dalam wadah positif seperti dapat di tuangkan di dalam music ,mereka dapat mencurahkan segala emosinya di dalam music dan dari itu dapat terbentuk lah sebuah lagu .
berbagai jenis music telah lahir di dunia ini ,akan tetapi setelah di amati ,music di dalam era baru ini semakin meningkat.banyaknya pengaruh dari Negara tetangga memberikan para pemuda pemudi membuat kreasi dengan membuat lagu pop melayu .dari contoh tersebut membuktikan bahwa music itu sangat berperan aktif dalam kehidupan suatu individu maupun kelompok.

Nama :holisa madah irmadani
Npm :13110327
Kelas :1KA31

Rabu, 23 Februari 2011

ilmu budaya dasar II

NAMA :HOLISA MADAH IRMADANI
KELAS :1KA31
NPM :13110327

ilmu budaya dasar adalah ilmu atuau aturan-aturan yang diberikan oleh suatu budaya yang ada pada setiap daerah kepada setiap manusia agar manusia tersebut mampu menjadi manusia yang beradat dan mampu berfikir untuk memenuhi kebutuhab hidup baiki kebutuhan rohani maupun kebutuhan jasmani.Ilmu budaya dasar merupakan jiwa dan memiliki nilai-nilai yang tersebar luas dilingkungan masyarakat dan sebagai Pengetahuan Tentang Perilaku Dasar-Dasar Manusia.
contohnya seperti tata karma.tata karma itu sangat penting dan sangat d butuhkan dalam kehidupan sehari-hari,semua aktivitas harus slalu diserai dengan tata karma .contoh kecilnya saja seperti dalam berbicara, kita harus memiliki aturan dan batasan2 agar ucapan kita tidak menyinggung lawan bicara kita aturan tersebut dinamakan tata karma dan tata karma itu d ajarkan melalui ilmu budaya dasar tersebut.sedangkan Ilmu ilmiah dasar merupakan ilmu yang diajarkan berdasarkan teori-teori ilmiah.
Filsafat dari ilmu budaya dasar itu tersebut pun dimana orang yang menggunakan bahasa-bahasa di Indonesia sebagai sarana dan yang isinya memiliki segi distingtif bila dibandingkan dengan filsafat lainnya.
konsep ilmu budaya dasar
latar belakang atau konsep ilmu budaya dasar dalam konteks budaya, negara, dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan permasalahan sebagai berikut:
1. Kenyataan bahwa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa, dan segala keanekaragaman budaya yang tercermin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yang biasanya tidak lepas dari ikatan-ikatan (primodial) kesukuan dan kedaerahan.
2. Proses pembangunan dampak positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya. Akibat lebih jauh dari pembenturan nilai budaya ini akan timbul konflik dalam kehidupan.
3. Kemajuan ilmu pengetahuan dalam teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan manusia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yang telah diciptakannya. Hal ini merupakan akibat sifat ambivalen teknologi, yang disamping memiliki segi-segi positifnya, juga memiliki segi negatif akibat dampak negatif teknologi, manusia kini menjadi resah dan gelisah.
2. (di kutip dari google)
Masalah kebudayaan.
Kebudayaan adalah suatu terapan yang di terapkan kepada suatu daerah berdasarkan budaya daerah masing-masing.kebudayaan tersebut pun memiliki arti dan fungsi yang hampir sama yaitu untuk mengatur manusia agar memiliki batasan-batasan atau aturan agar mengerti bagaimana harus bertindak ,bagaimana harus menghadapi dilemma dan bagaimana harus berinteraksi dengan lingkungan, sehingga kita mampu menentukan sikap dalam berhubungan dengan orang lain.
Kebudayaan disertai dengan unsure-unsur yang mempengaruhinya,yaitu :
1.masyarakat : dimana adanya factor-faktor eksternal yang mendukung
2.knowlage (pendidikan ilmu pengetahuan)
3.agama
4.tekhnologi
5.peluang .
Manusia itu satu sama lain saling membutuhkan itu sebabnya mengapa manusia disebut sebagai makhluk social.hubungan setiap manusia itu didasari karena adanya tali silaturahmi dan tali silaturahmi tersebutdidasarkan karna adanya hubungan sosial yang mengikat antara semua pihak.begitu banyak dan beragam kebudayaan yang tersebar di Indonesia .setiap kebudayaan memiliki perbedaan contohnya kebudayaan adat orang jawa .orang jawa biasanya di kenal dengan orang yang lemah lembut tidak sombong dll ,adat orang jawa biasanya juga selalu mengadakan tradisi sungkem ,sedangkan orang sumatra memiliki watak yang keras.akan tetapi walau setiap kebudayaan memiliki perbedaan ciri khas ,seluruh masyarakat bisa saling menerima dan saling menghargai tergantung bagaimana setiap individu tersebut menyikapinya.
Kebudayaan Indonesia akhir-akhir ini sudah mulai renggang atau terlupakan.contohnya tarian daerah dan batik.kedua contoh tersebut merupakan salah satu contoh kebudayaan Indonesia yang sangat memberikan ciri khas kepada Indonesia,akibat perubahan zaman yang semakin modern maka kebudayaan itupun mulai terlupakan dan sampai akhirnya kebudayaan Indonesia di curi oleh Negara lain.contoh lainnya karna adanya ketidak puasan masyarakat dengan apa yang telah di miliki,dan setiap manusia yang selalu ingin maju .itulah yang menjadi salah satu masalah dalam kebudayaan.adanya factor dari luar seperti pengaruh dari budaya barat juga sangat mempengaruhi kebudayaan kita.
Media yang dijadikan media awalan dalam bersosialisasi adalah orang tua dan kerabat .
Orang tua yang mengajarkan kita bagaimana cara bersosialisasi dengan lingkungan.dan yang menjadi media kedua adalah lingkungan itu sendiri,lingkungan yang baik maupun yang buruk sangat mempengaruhi kepribadian seseorang.dari ke dua media tersebut jiwa bersosial dan berbudaya akan timbul dengan sendirinya .

Agama di Indonesia itu ada 5 agama,yaitu : islam,protestan,katolik budha dan hindu .setiap agama ini pada dasarnya akan mengajarkan menjadi orang yang lebih baik dari setiap agama ini pasti memiliki perbedaan cara pengajaran sesuai dengan pada awalannya atau pada hakekatnya.sebagai contohnya masyarakat budha di bali selalu melaksanakan kebiasaan mengiris sesajen ke laut atau adanya adat membakar mayat.sedangkan pada agama islam pada adatnya di wajibkan solat 5 waktu dan apabila ada yang meninggal ,umat islam pasti menggubur orang yang meninggal ke dalam tanah .kebiasaan-kebiasaan itu pada dasarnya akan terus dilakukan karna telah membudaya.

ilmu budaya dasar I

ILMU BUDAYA DASAR
Ilmu budaya dasar adalah suatu ilmu yang mempelajari dasar dasar kebudayaan yang berdasarkan pada kebudayaan masing-masing pada setiap daerahnya, pada system perkuliahan ada jurusan yang dapat menjuruskan pada ilmu social yaitu jurusan sosiologi,jurusan sosiologi adalah salah satu mata kuliah Budaya yang merupakan salah satu jiwa dari nilai nilai yang ada di dalam masyarakat.Secara umum pengertian kebudayaan adalah merupakan jalan atau arah didalam bertindak dan berfikir untuk memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani maupun rohani.
Pokok-pokok yang terkandung dari beberapa devinisi kebudayaan
1. Kebudayaan yang terdapat antara umat manusia sangat beragam
2. Kebudayaan didapat dan diteruskan melalui pelajaran
3. Kebudayaan terjabarkan dari komponen-komponen biologi, psikologi dan sosiologi
4. Kebudayaan berstruktur dan terbagi dalam aspek-aspek kesenian, bahasa, adat istiadat, budaya daerah dan budaya nasional
Latar belakang ilmu budaya dasar
latar belakang ilmu budaya dasar dalam konteks budaya, negara, dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan permasalahan sebagai berikut:
1. Kenyataan bahwa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa, dan segala keanekaragaman budaya yang tercermin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yang biasanya tidak lepas dari ikatan-ikatan (primodial) kesukuan dan kedaerahan.
2. Proses pembangunan dampak positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya. Akibat lebih jauh dari pembenturan nilai budaya ini akan timbul konflik dalam kehidupan.
3. Kemajuan ilmu pengetahuan dalam teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan manusia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yang telah diciptakannya. Hal ini merupakan akibat sifat ambivalen teknologi, yang disamping memiliki segi-segi positifnya, juga memiliki segi negatif akibat dampak negatif teknologi, manusia kini menjadi resah dan gelisah.
Tujuan Ilmu Budaya Dasar
1. Mengenal lebih dalam dirinya sendiri maupun orang lain yang sebelumnya lebih dikenal luarnya saja
2. Mengenal perilaku diri sendiri maupun orang lain
3. Sebagai bekal penting untuk pergaulan hidup
4. Perlu bersikap luwes dalam pergaulan setelah mendalami jiwa dan perasaan manusia serta mau tahu perilaku manusia
5. Tanggap terhadap hasil budaya manusia secara lebih mendalam sehingga lebih peka terhadap masalah-masalah pemikiran perasaan serta perilaku manusia dan ketentuan yang diciptakannya
6. Memiliki penglihatan yang jelas pemikiran serta yang mendasar serta mampu menghargai budaya yang ada di sekitarnya dan ikut mengembangkan budaya bangsa serta melestarikan budaya nenek moyang leluhur kita yang luhur nilainya

Unsur-unsur kebudayaan
1. Sistem Religi/ Kepercayaan
2. Sistem organisasi kemasyarakatan
3. Ilmu Pengetahuan
4. Bahasa dan kesenian
5. Mata pencaharian hidup
6. Peralatan dan teknologi
Fungsi, Hakekat dan Sifat Kebudayaan Fungsi Kebudayaan
Fungsi kebudayaan adalah untuk mengatur manusia agar dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak dan berbuat untuk menentukan sikap kalau akan berbehubungan dengan orang lain didalam menjalankan hidupnya.
kebudayaan berfungsi sebagai:
1. Suatu hubungan pedoman antar manusia atau kelompok
2. Wadah untuk menyakurkan perasaan-perasaan dan kehidupan lainnya
3. Pembimbing kehidupan manusia
4. Pembeda antar manusia dan binatang
Hakekat Kebudayaan
1. Kebudayaan terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia
2. Kebudayaan itu ada sebelum generasi lahir dan kebudayaan itu tidak dapat hilang setelah generasi tidak ada
3. Kebudayan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya
4. Kebudayaan mencakup aturan-aturan yang memberikan kewajiban kewajiban
Sifat kebudayaan
1. Etnosentis
2. Universal
3. Alkuturasi
4. Adaptif
5. Dinamis (flexibel)
6. Integratif (Integrasi)
Aspek-aspek kebudayaan
1. Kesenian
2. Bahasa
3. Adat Istiadat
4. Budaya daerah
5. Budaya Nasional
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses perubahan kebudayaan faktor-faktor pendorong proses kebudayaan daerah
1. kontak dengan negara lain
2. sistem pendidikan formal yang maju
3. sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan untuk maju
4. penduduk yang heterogen
5. ketidak puasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu
Faktor-faktor penghambat proses perubahan kebudayaan
1.faktor dari dalam masyarakat
* betambah dan berkurangnya penduduk
* penemuan-penemuan baru
* petentangan-pertentangan didalam masyarakat
* terjadinya pemberontakan didalam tubuh masyarakat itu sendiri
2. faktor dari luar masyarakat
* berasal dari lingkungan dan fisik yang ada disekitar manusia
* peperangan dengan negara lain
* pengaruh kebudayaan masyarakat lain
NAMA : HOLISA MADAH IRMADANI
KELAS : 1KA31
NPM : 13110327

Senin, 10 Januari 2011

PERLEMBAGAAN AGAMA

Pelembagaan agama
sahaja meliputi perbezaan kaum, malah agama dan kepercayaan. Fenomena berbilang agama adalah seiring dengan perkembangan manusia yang berbilang bangsa itu semenjak sekian lama.
Maka manusia dituntut agar belajar untuk menjadikan perbedaan itu sebagai medan kenal mengenal, dan bukannya gelanggang krisis dan perbalahan.
Untuk seorang manusia berkenalan dan seterusnya bekerjasama di antara satu sama lain, mereka memerlukan beberapa perkara yang boleh dikongsi bersama untuk menghasilkan persefahaman. Maka di sinilah, dialog antara agama (Interfaith Dialogue) mengambil tempat. Dialog antara agama bertujuan untuk menerokai beberapa persamaan yang ada di antara agama. Dan persamaan itu banyak ditemui di peringkat etika dan nilai.
Heterogenitas agama pada suatu masyarakat/bangsa, sangat rentan untuk terjadinya konflik. Konflik yang terjadi karena masalah ini, seringkali menjadi sumber terjadinya konflik yang lebih besar, dan berpotensi untuk terjadinya disintegrasi suatu bangsa. Kenyataan menunjukkan bahwa masalah agama merupakan masalah yang paling mudah untuk dijadikan sasaran provokasi, baik yang berasal dari dalam kelompok maupun dari kelompok lain. Hal ini tampak dari konflik yang terjadi di berbagai wilayah akhir-akhir ini, yang selalu dikaitkan dengan masalah agama.
Heterogenitas agama di wilayah Indonesia, sebenarnya sudah terjadi sejak zaman dulu, tepatnya sejak zaman Majapahit. Kerajaan Majapahit yang memiliki wilayah hampir sama dengan wilayah NKRI sekarang, juga terdiri dari banyak suku dan agama. Sifat agama dari kerajaan Majapahit dapat dilihat dari banyaknya peninggalan yang sudah diketemukan, yang sebagian besar mempunyai latar belakang agama. Sehubungan dengan hal tersebut.
Kerajaan Majapahit merupakan salah satu kerajaan besar di Indonesia masa lampau. Hal ini dapat diketahui dari peninggalan-peninggalan yang telah diketemukan hingga saat ini, baik yang berupa peninggalan yang bersifat monumental, maupun peninggalan-peninggalan yang berupa naskah atau prasasti. Meskipun demikian, beberapa peninggalan yang sudah diketemukan, masih banyak yang elum diidentifikasi dan belum dapat dijelaskan keberadaannya. Oleh karenanya, penelitian mengenai kerajaan Majapahit ini masih sangat terbuka, baik yang bersifat pendahuluan maupun penelitian-penelitian lanjutan yang pernah dilakukan sebelumnya. Sehubungan dengan hal tersebut, pembahasan masalah fungsi agama pada masa kejayaan Majapahit ini diharapkan dapat memberi gambaran kehidupan keagamaan pada masa kejayaan Majapahit, terutama mengenai fungsi dan peranannya di dalam penyelenggaraan Negara. Guna mencapai tujuan tersebut, kajian ini akan membentangkan suatu pemikiran yang mengacu pada suatu kerangka analisis yang dapat dipakai untuk lebih memahami unsur-unsur dan aspekaspek keagamaan yang pernah ada dan berkembang pada masa kejayaan Majapahit. Dengan demikian, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat positif sebagai sumbangan data dan pemikiran tentang fungsi dan peran agama dalam suatu pemerintahan di masa lampau. Dengan kata lain, hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan peninggalanpeninggalan yang berasal dan masa yang bersangkutan. Harapan ini tidaklah berlebihan, karena peninggalan-peninggalan dari masa kejayaan Majapahit, hampir semuanya berhubungan dengan
pemerintahan pada masa itu.
Oleh karena data yang digunakan semuanya berupa peninggalan purbakala, baik yang berupa naskah, prasasti, relief maupun peninggalan purbakala lainnya, maka pendekatan yang digunakan dalam pengumpulan data adalah pendekatan arkeologis. Sedangkan dalam menganalisa data untuk mendapatkan jawaban permasalahan, digunakan pendekatan structural-fungsionalisme, dengan harapan dapat memperoleh gambaran tentang fungsi dari masing-masing sistem dan subsistem yang terkait t dengan pemerintahan pada waktu itu.
Berdasarkan sumber sejarah dan peninggalan-peninggalan yang sudah ditemukan, dapat diketahui bahwa agama, yang dalam hal ini diartikan sebagai norma atau aturan yang menjamin agar hubungan antar manusia, manusia dengan lingkungannya dan manusia dengan Tuhan-nya tidak kacau, memiliki peran yang sangat penting di dalam penyelenggaraan pemerintahan. Sebagai suatu negara yang bersifat kosmis, agama difungsikan sebagai tuntunan atau pedoman di dalam menyusun birokrasi pemerintahan. Suatu kerajaan yang dianggap sebagai jagat kecil (mikrokosmos), menempatkan pejabat-pejabat pemerintahan dan para penguasa daerah seperti dewa-dewa lokapala, sehingga keseimbangan (equilibrium) antara makrokosmos dan mikrokosmos dapat tercapai. Di samping itu, agama juga difungsikan sebagai sarana legitimasi oleh para penguasa. Raja Jayanagara yang mengawali masa kejayaan Majapahit, melegitimasi dirinya sebagai penjelmaan dewa Wisnu. Di dalam beberapa prasasti yang sudah ditemukan, Jayanagara menggunakan symbol (lancana) ikan/mina (matsya). Malaya atau ikan ini merupakan salah satu awatara dewa Wisnu. Pelegitimasian yang dilakukan oleh Jayanagara ini berhubungan dengan situasi politik pada waktu itu, terutama yang terkait dengan usaha dan keberhasilan Jayanagara di dalam menghalau dan mengembalikan takhta kerajaan, yang sebelumnya dipenuhi dengan serangkaian pemberontakan. Hal yang sama juga dilakukan oleh raja Tribhuwanatunggadewi, yang juga menggunakan nama Wisnu di dalam abhisekanama-nya. Raja Hayamwuruk, meskipun tidak menggunakan unsur dewa dalam nama gelarnya, tetapi juga memanfaatkan agama di dalam melegitimasi dirinya. Usaha Hayamwuruk dalam melegitimasi diri dilakukan dengan cara memberikan penghormatan terhadap para leluhur, dan mengakui serta mengakomodasi seluruh komponen agama yang ada dan berkembang pada masa pemerintahannya. Upacara-upacara ritual, seperti upacara Sraddha, dan pembangunan serta membangun kembali candi-candi tempat pendarmaan pendahulunya, merupakan bentuk nyata dari raja Hayamwuruk yang memanfaatkan agama sebagai sarana legitimasi.
Di samping sebagai sarana legitimasi, agama juga memiliki fungsi sebagai sarana integrasi. Secara politis, penempatan tokoh-tokoh agama di dalam birokrasi pemerintahan merupakan suatu bentuk nyata dari usaha untuk mempersatukan perbedaan yang ada. Mpu Tantular, sebagai pujangga
kraton, membuktikan adanya pengakuan dan pengakomodasian berbagai agama yang ada dengan memunculkan semboyan yang dikenal dengan Bhineka Tunggal Ika, seperti yang tertulis dalam salah satu karyanya yang berjudul Sutasoma. Bentuk integrasi di tingkat kerajaan ini juga ditunjukkan dengan adanya toleransi antar kelompok agama. Toleransi antar agama tampak dari bangunan-bangunan keagamaan yang memiliki sifat dari dua atau lebih kelompok/sekte agama. Pembangunan dan pemugaran beberapa candi yang dilakukan oleh raja Hayamwuruk, seperti candi Jago, candi Jawi, candi Panataran dan beberapa candi lain yang memiliki dua atau lebih ciri kelompok agama, merupakan bukti nyata dari fungsi agama tersebut. Di dalam kehidupan bermasyarakat, agama juga memiliki fungsi sebagai pengendali sosial. Di tingkat pusat, secara nyata kitab perundang-undangan kerajaan Majapahit diambil dari kitab agama, yang dikenal dengan nama Kutaramanawadarmasastra. Kitab yang merupakan perpaduan dari naskah-naskah India dan disesuaikan dengan situasi politik dan sosial masyarakat Majapahit ini dijadikan kitab perundang-undangan kerajaan Majapahit. Di samping itu, adanya sapatha yang selalu mengikuti sebuah ketetapan hukum, merupakan kontrol sosial yang sekaligus menjadi pengendali sosial, sehingga ketetapan dari suatu putusan dapat dijamin pelaksanaannya. Fungsi agama sebagai pengendali sosial, atau fungsi agama di bidang peradilan ini juga ditunjukkan dengan penempatan tokoh-tokoh agama sebagai pejabat peradilan. Kenyataan ini membuktikan bahwa agama memiliki fungsi yang cukup penting di dalam sistem peradilan Majapahit, terutama sebagai kontrol atau pengendali sosial, sehingga hubungan antar manusia, manusia dengan lingkungan alam serta manusia dengan Tuhan-nya tidak kacau. Fungsi agama sebagai sarana pengendali sosial ini cukup efektif, terbukti dengan tidak adanya gejolak politik maupun gejolak sosial yang muncul pada masa s pemerintahan raja Hayamwuruk.
Di samping memiliki fungsi atau difungsikan oleh para penguasa, agama juga memiliki peran yang cukup besar dalam bidang sosial. Hal ini dapat dilihat dari fungsi agama dalam bidang politik, ekonomi maupun dalam kehidupan masyarakat umum. Dalam bidang politik, agama berfungsi sebagai penyeimbang dalam penyusunan birokrasi pemerintahan. Keberadaan tokoh-tokoh agama di dalam susunan birokrasi pemerintahan dimaksudkan untuk mengakomodasi berbagai golongan agama dalam masyarakat. Hal ini sangat perlu, karena sebuah negara dengan berbagai kelompok agama merupakan kerawanan tersendiri, atau merupakan sumber konflik terbesar apabila tidak diatasi sejak dini. Sehubungan dengan hal tersebut, maka tokoh-tokoh agama dalam birokrasi pemerintahan ditempatkan pada jabatan yang berhubungan dengan masalah pengendalian sosial. Sebagai kerajaan yang bersifat agraris, maka kerajaan Majapahit tidak dapat meninggalkan hal-hal yang bersifat spiritual. Sehubungan dengan hal tersebut, maka upacara-upacara ritual selalu mewarnai dalam kegiatan pertanian. Penghitungan musim yang didasarkan pada gejala alam, kegiatan pertanian yang selalu dimulai dengan upacara ritual, masa panen yang juga selalu dimulai dengan upacara-upacara ritual, sampai dengan pengakuan dewi Sri sebagai dewi kesuburan yang dikaitkan dengan tanaman padi, merupakan bukti nyata bahwa agama memiliki fungsi dan peran yang cukup besar dalam bidang pertanian.
Dalam bidang perdagangan, agama juga memiliki fungsi dan peran yang cukup penting, meskipun tidak secara nyata seperti dalam bidang pertanian. Dalam bidang perdagangan, agama berfungsi sebagai pengontrol hak dan kewajiban antara penjual dan pembeli. Pada masa kejayaan Majapahit, perdagangan tidak merupakan kegiatan ekonomi semata, tetapi juga merupakan kegiatan sosial. Hal ini tampak dari sistem perdagangan di daerah-daerah yang ditetapkan menjadi sima, dimana
perdagangan dibatasi, baik mengenai jumlah maupun jenis dagangannya. Pembatasan jumlah dan jenis dagangan ini semakin ketat pada daerah-daerah yang ditetapkan menjadi sima yang disebabkan karma daerah tersebut terdapat bangunan suci. Pembatasan jumlah dan jenis dagangan ini apabila diperhatikan secara seksama, dimaksudkan untuk menjaga kelestarian alam, sehingga hubungan antara manusia dengan lingkungan alamnya tetap harmonis. Demikian pula hasil pajak atau denda dari pelanggaran sistem perdagangan, sebagian juga diperuntukkan bagi kepentingan bangunan suci. Kenyataan ini menunjukkan bahwa agama, meskipun tidak secara eksplisit, memiliki fungsi dan peran yang cukup besar di dalam sistem perdagangan yang berlangsung pada waktu itu. Peran dan fungsi agama ini semakin nyata dengan diaturnya sistem perdagangan di dalam kitab perundang-undangan agama.
Sedangkan di dalam bidang perindustrian, agama berperan sebagai pengendali teknologi, sehingga perlakuan manusia terhadap peralatan yang digunakan tidak semena-mena. Anggapan terhadap peralatan industri yang memiliki sifat kedewaan dan upacara ritual yang dilakukan sebelum melakukan kegiatan, merupakan bukti nyata dari peran agama dalam bidang perindustrian.
Kecenderungan masyarakat untuk tidak melepaskan hal-hal yang berhubungan dengan kepercayaan dan teknologi ini merupakan bukti bahwa masyarakat Majapahit merupakan masyarakat yang religius.
Sebagai masyarakat religius, maka kehidupan sosial budaya masyarakat Majapahit juga diwarnai oleh hal-hal yang bersifat keagamaan. Di dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, agama memiliki fungsi dan peran sebagai pengendali jarak sosial, pemberi fenomena integrasi dan menumbuhkan rasa toleransi antar warga masyarakat. Mengenai jarak sosial, yang biasanya disebabkan karena identitas kelompok maupun kedudukan salah satu kelompok agama di dalam masyarakat yang mengakibatkan kecemburuan antar kelompok agama, dapat diminimalisasikan dengan pengakuan seluruh agama yang ada serta pemberian hak dan kewajiban yang sama dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini didukung dengan kebijakan pemerintah yang memberi pengakuan dan kesempatan yang sama terhadap tokoh-tokoh agama untuk duduk dalam pemerintahan. Sedangkan mengenai integrasi sosial, masing-masing kelompok memberi pengakuan terhadap kelebihan dari kelompok lain. Adanya satu bangunan suci (candi) yang memiliki dua atau lebih sifat keagamaan, merupakan bukti dari integrasi sosial dalam bidang agama. Hal ini juga merupakan bukti adanya toleransi antar kelompok agama, yang pada akhirnya akan memunculkan bentuk-bentuk budaya yang diberi warna agama.
Berdasarkan uraian di atas, tampak bahwa pada masa kejayaan Majapahit, masyarakatnya bersifat agamis, dalam arti segala kegiatan dan kehidupannya diwarnai unsur agama. Pemerintah yang menyadari keanekaragaman agama yang ada dan berkembang pada waktu itu, memanfaatkan secara maksimal fungsi agama, dan mengakui peran agama dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Pada kenyataannya, agama dapat memberi sumbangan yang cukup besar dalam menuju puncak kejayaan, dan kerajaan Majapahit telah membuktikannya.

Penjelasan yang bagaimanapun adanya tentang agama, tak akan pernah tuntas tanpa mengikutsertakan aspek-aspek sosiologisnya. Agama, yang menyangkut kepercayaan kepercayaan serta berbagai prakteknya, benar-benar merupakan masalah sosial dan pada saat ini senantiasa ditemukan dalam setiap masyarakat manusia. Karena itu segera lahir pertanyaan tentang bagaimana seharusnya dari sudut pandang sosiologis.
Dalam pandangan sosiologi, perhatian utama terhadap agama adalah pada fungsinya terhadap masyarakat. Istilah fungsi seperti kita ketahui, menunjuk kepada sumbangan yang diberikan agama, atau lembaga sosial yang lain, untuk mempertahankan (keutuhan) masyarakat sebagai usaha-usaha yang aktif dan berjalan terus-menerus. Dengan demikian perhatian kita adalah peranan yang telah ada dan yang masih dimainkan. Emile Durkheim sebagai sosiolog besar telah memberikan gambaran tentang fungsi agama dalam masyarakat. Dia berkesimpulan bahwa sarana-sarana keagamaan adalah lambang-lambang masyarakat, kesakralan bersumber pada kekuatan yang dinyatakan berlaku oleh masyarakat secara keseluruhan bagi setiap anggotanya, dan fungsinya adalah mempertahankan dan memperkuat rasa solidaritas dan kewajiban sosial.
Agama telah dicirikan sebagai pemersatu aspirasi manusia yang paling sublime; sebagai sejumlah besar moralitas, sumber tatanan masyarakat dan perdamaian batin individu; sebagai sesuatu yang memuliakan dan yang membuat manusia beradab. Sebenarnya lembaga keagamaan adalah menyangkut hal yang mengandung arti penting tertentu, menyangkut masalah aspek kehidupan manusia, yang dalam transendensinya, mencakup sesuatu yang mempunyai arti penting dan menonjol bagi manusia. Bahkan sejarah menunjukkan bahwa lembaga-lembaga keagamaan merupakan bentuk asosiasi manusia yang paling mungkin untuk terus bertahan.
Dalam kaitannya dengan lembaga sosial yang ada dalam masyarakat, hendaknya cara berpikir sosiologis dipusatkan pada lembaga-lembaga kecil dan besar, serta gabungan lembaga-lembaga yang merupakan sub-sub sistem dalam masyarakat. Para sosiolog cenderung untuk memperhatikan paling sedikit 4 kelompok lembaga-lembaga yang penting (yang dapat dijabarkan ke dalam kategori-kategori yang lebih kecil dan khusus), yakni:
1. Lembaga-lembaga politik yang ruang lingkupnya adalah penerapan kekuasaan dan monopoli pada penggunaan kekuasaan secara sah.
2. Lembaga-lembaga ekonomi yang mencakup produksi dan distribusi barang dan jasa.
3. Lembaga-lembaga integrative-ekspresif, yang menurut Inkeles adalah (Alex inkeles 1965: 68).
“… Those dealing with the arts, drama, and recreation..This group also includes institutions which deal with ideas, and with the transmission of received values. We may, therefore, include scientific, religius, philosophical, and educational organizations within this category”.
4. Lembaga-lembaga kekerabatan mencakup kaedah-kaedah yang mengatur hubungan seksual serta pengarahan terhadap golongan muda.
Walaupun tampaknya, suatu lembaga memusatkan perhatian terhadap suatu aspek kemasyarakatan tertentu, namun di dalam kenyataan lembaga-lembaga tersebut saling berkaitan secara fungsional. Setiap lembaga berpartisipasi dan memberikan kontribusi dengan cara-cara tertentu pada kehidupan masyarakat setempat (“community”).
Perbincangan tentang agama dan masyarakat memang tidak akan pernah selesai, seiring dengan perkembangan masyarakat itu sendiri. Baik secara teologis maupun sosiologis, agama dapat dipandang sebagai instrument untuk memahami dunia. Dalam konteks itu, hampir-hampir tak ada kesulitan bagi agama apapun untuk menerima premis tersebut. Secara teologis hal itu dikarenakan oleh watak omnipresent agama. Yaitu, agama, baik melalui simbol-simbol atau nilai-nilai yang dikandungnya “hadir dimana-mana”, ikut mempengaruhi, bahkan membentuk struktur sosial, budaya , ekonomi dan politik serta kebijakan publik. Dengan ciri ini, dipahami bahwa dimanapun suatu agama berada, ia diharapkan dapat memberi panduan nilai bagi seluruh diskursus kegiatan manusia, baik yang bersifat sosial-budaya, ekonomi maupun politik. Sementara itu, secara sosiologis tak jarang agama menjadi faktor penentu dalam proses transformasi dan modernisasi.
Kehadiran agama-agama didunia memang mampu memberikan warna-warni terhadap kehidupan dunia. Karena agama secara umum kehadirannya disertai “dua muka” (janus face). Pada satu sisi , secara inherent agama memiliki idensitas yang bersifat “exclusive”, “particularist”, dan “primordial”. Akan tetapi, pada waktu yang sama, agama juga kaya akan identitas yang bersifat “inclusive”, “universalist”, dan “transcending”. Atau dengan kata lain mempunyai energi konstruktif dan destruktif terhadap umat manusia. Yang dalam perjalanan sejarahnya mampu memberikan kedamaian hidup umat manusia, tetapi juga menimbulkan malapetaka bagi dunia akibat perang antar agama dan politisasi suatu agama tertentu oleh para penguasa yang dzolim. Sejarah mencatat “perang salib” atau “perang sabil” antara islam dengan Kristen selama empat abad lamanya dengan kemenangan silih berganti.
Pemeluk agama-agama di dunia meyakini bahwa fungsi utama agama yang dipeluknya itu adalah memandu kehidupan manusia agar memperoleh keselamatan di dunia dan keselamatan sesudah hari kematian. Mereka menyatakan bahwa agamanya menyatakan kasih sayang pada sesama manusia dan sesama makhluk Tuhan, alam tumbuh-tumbuhan, hewan, hingga benda mati. Sehingga dalam usahanya untuk membentuk kehidupan yang damai, banyak dari para ahli dan agamawan dari tiap-tiap agama melakukan dialog-dialog untuk memecahkan konflik keagamaan. Pada level dunia mulai muncul pandangan tentang universal religion yaitu suatu agama yang tidak membedakan dari mana asal teologis dan unsur transcendental suatu agama tetapi memandang tinggi nilai-nilai kemanusiaan, kedamaian dan keberlangsungan hidup berdampingan.
Di Indonesia sendiri konflik agama baik yang bersifat murni maupun yang ditumpangi oleh aspek budaya, politik, ideologi dan kepentingan golongan banyak mewarnai perjalanan sejarah Indonesia. Bahkan diera reformasi dan paska reformasi, agama telah menunjukkan peran dan fungsinya yang nyata. Baik kekuatan yang konstuktif maupun kekuatan yang destruktif. Sesudah gerakan reformasi, suatu keyakinan ketuhanan atau keagamaan banyak dituduh telah menyebabkan konflik kekerasan dinegeri ini. Selama empat tahun belakangan, ribuan anak bangsa mati tanpa tahu untuk apa. Ribuan manusia terusir dari kampong halamannya, tempat mereka dilahirkan. Ribuan anak-anak lainnya pun menjadi piatu, kehilangan sanak keluarganya dan orang-orang yang dikasihi.
Pertanyaan tentang mengapa bangsa yang selama ini dikenal santun dan relegius, berubah beringas dan mudah melakukan tindak kekerasan pada sesama, jawabanya tidak pernah jelas dan beragam. Apakah hal ini karena faktor keagamaan, etnisitas, ekonomi dan politik atau faktor lain, masih menjadi bahan perdebatan panjang. Fungsi agama pun tetap diperdebatkan oleh para ilmuan, apakah agama sebagai pemicu konflik atau agama sebagai faktor integrasi sosial.
( di kutip dari google,dari blog)

AGAMA,KONFLIK DAN MASYARAKAT

Agama,konflik dan masyarakat
Agama yang tersebar di dunia pada umumn ada 5,yaitu: islam,Kristen protestan,katolik ,budha, dan hindu.setiap agamanya pasti mengajarkan kebaikan dan memiliki aturan-aturan yang tidak boleh di kerjakan dan perintah yang harus di kerjakan .contohnya :pada orang islam wajib melakukan solat 5 waktu dan ada pula aturan yang tidak boleh di langgar seperti berbuat maksiat .
Banyak konflik yang terjadi tentang agama ,adanya ketidak selarasan terhadap perbedaan ini .perbedaan agama dan perbedaan keyakinan tersebut menciptakan ketidak harmonisan.dimana merugikan setiap umat beragama dan lingkungan sekitar .seperti terjadi di bekasi timur kaum kristiani dan kaum muslim sekitar saling tidak terima dan saling acuh .karna kaum muslim nasrani mendirikan gereja di daerah tersebut ,sedangkan kaum muslim tidak terima keputusan tersebut dimana daerah tersebut tidak layak di jadikan tempat ibadah kaum kristian .ketidak kompakan pendapat antara kedua pihak tersebut mengakibatkan konflik tentang agama .begitu pula konflik yang terjadi di Negara lain seperti di Palestine dan Israel .
Seharusnya masyarakat lebih memiliki sadar diri terhadap permasalahan agama di sekitar.lebih memiliki kesadaran sendiri sehingga mampu menciptakan perdamaian agama.masyarakat harus mampu saling menghargai dan menghormati perbedaan prinsip tersebut guna menciptakan perdamaian .

fungsi agama


Fungsi agama
Agama adalah panutan diri yang dijadikan pedoman oleh setiap umat beragama .baik agama islam ,Kristen ataupun agama lainnya .fungsi utama agama itu sendiri adalah sebagai sumber kepercayaan dan panutan diri.mengikuti ajarannya sesuai dengan isi kitab agama masing-masing yang pastinya memiliki tujuan yang sama yaitu untuk kebaikan . Beberapa tujuan agama yaitu :
• Menegakan kepercayaan manusia hanya kepada Allah,Tuhan Yang Maha Esa (tauhid).
• Mengatur kehidupan manusia di dunia,agar kehidupan teratur dengan baik, sehingga dapat mencapai kesejahterahan hidup, lahir dan batin, dunia dan akhirat.
• Menjunjung tinggi dan melaksanakan peribadatan hanya kepada Allah.
• Menyempurnakan akhlak manusia.
Dari segi pragmatisme, seseorang itu menganut sesuatu agama adalah disebabkan oleh fungsinya. Bagi kebanyakan orang, agama itu berfungsi untuk menjaga kebahagiaan hidup. Tetapi dari segi sains sosial, fungsi agama mempunyai dimensi yang lain seperti pandangan manusia terhadap satu-satunya budaya manusia,menjawab berbagai pertanyaan yang tidak dapat di jawab oleh manusia,member rasa primordial dan adanya jiwa social .