ARTIKEL 5
ISD
SISTEM INFORMASI
Enam Tipe Utama dari Sistem Informasi
Dalam bagian ini kita akan menjelaskan kategori-kategori spesifik dari sistem yang melayani tiap level organisasi yang disebutkan di bagian 2.1.1. Ada 6 tipe sistem informasi yaitu :
1. Transaction processing systems (TPS) adalah sistem terkomputerisasi yang menjalankan dan menyimpan transaksi rutin sehari-hari untuk menjalankan bisnis. Sistem ini bekerja pada level operasional. Input pada level ini adalah transaksi dan kejadian. Proses dalam sistem ini meliputi pengurutan data, melihat data, memperbaharui data. Sedangkan outputnya adalah laporan yang detail, daftar lengkap dan ringkasan.
2. Knowledge work systems (KWS) adalah sistem informasi yang membuat dan mengintegrasikan pengetahuan baru ke organisasi.
3. Office Automation Systems (OAS) adalah sistem komputer seperti pengolah kata, e-mail, dan sistem penjadwalan, yang didesain untuk meningkatkan produktifitas dari data workers di organisasi. Nomor 2 dan 3 melayani knowledge level.
4. Management Information Systems adalah sistem informasi pada management-level sebuah organisasi yang melayani fungsi-fungsi perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan yang dibuat dengan menyediakan ringkasan rutin dan laporan periodik.
5. Decision-support systems (DSS) adalah sistem informasi di management-level sebuah organisasi yang mengkombinasikan data dan model analitis yang rumit untuk mendukung pengambilan keputusan yang terstruktur dan semi terstruktur.
6. Executive support systems (ESS) adalah sistem informasi pada strategic-level sebuah organisasi yang dirancang untuk tujuan pengambilan keputusan yang tidak terstruktur.
Berdasarkankan level yang dilayani dalam organisasi, maka sistem informasi peralatan laboratorium dan kantor serta ruang yang dikerjakan dalam skripsi ini dibuat untuk level operasional.
Sedikit Mengenai Konsep Basis Data
Basis Data adalah sebuah metode untuk menyimpan dan mengambil lagi data tersebut saat dibutuhkan. Data adalah bagian dari informasi. Data yang tidak teratur tidak mempunyai fungsi apa-apa. Sebuah basis data menyediakan cara untuk mengatur data-data dengan aturan tertentu tidak ada bedanya dengan rak buku perpustakaan yang mengatur buku berdasarkan nomor bukunya.
Sistem basis data mempunyai banyak model, salah satunya adalah basis data relasional. Basis Data relasional memilah-milah data dalam bentuk tabel dua dimensi. Tiap tabel terdiri dari lajur mendatar disebut dengan Row/Record dan lajur vertikal yang disebur Coloum/Field. Pada tiap pertemuan lajur-lajur data tersebut item-item data ditempatkan. Tabel merupakan bentuk alamiah untuk menyatakan fakta yang sering kita gunakan sehingga bentuk inilah yang sering kita gunakan.
Pengelolaan basis data secara fisik tidak dilakukan oleh pemakai secara langsung, tetapi ditangani oleh perangkat lunak yang spesifik. Perangkat lunak ini yang disebut DBMS (Database Management System). Perangkat lunak inilah yang akan menentukan bagaimana data diorganisasi, disimpan, diubah dan diambil kembali. Ia juga menerapkan mekanisme pengamanan data, pemakaian data bersama dari banyak pengguna, pemaksaan keakuratan/konsistensi data dan sebagainya. Kebanyakan DBMS bekerja dengan metode relasional sehingga sering disebut RDBMS (Relational Database Management System). Contoh RDBMS adalah MySQL, PostgreSQL, Oracle, FoxBase.
Structured Query Language (SQL) adalah bahasa yang dipakai pada banyak RDBMS. Bahasa SQL ini mempunyai syntax yang cukup mudah untuk dipahami manusia. SQL adalah bahasa untuk mengambil data. Jika informasi terpendam pada suatu tempat di basis data, SQL menyediakan cara yang mudah untuk mengambilnya.
Tapi SQL mempunyai kelemahan dalam menampilkan hasil eksekusinya. SQL tidak mempunyai cara yang bagus untuk menampilkan hasil eksekusinya baik dalam bentuk cetak maupun layar. Kelemahan inilah yang coba diatasi dengan PHP3, yaitu dengan PHP3 kita bisa menampilkan halaman web dinamis yang isinya merupakan hasil eksekusi dari SQL. Kombinasi dari PHP3 dan SQL inilah yang coba dipakai untuk membangun suatu aplikasi basis data yang berbasis web.
SUMBER: GOOGLE.COM
Pendapat saya : kita setidaknya harus dapat memahami materi utama dalam SI agar kita dapat lebih mengerti lebih tentang system informasi.
| | | | | | |
| ||||||
| | | | | | |
| | | | | | |
| | | | | | |
| | | | | | |
| | | | | | |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar